Sahabat STC pasti sudah sering mendengar istilah Personal Branding. Sebenarnya apasih personal branding itu? Nah Personal Branding adalah cara mema
Sahabat STC pasti sudah sering mendengar istilah Personal Branding. Sebenarnya apasih personal branding itu?
Nah Personal Branding adalah cara memasarkan keunggulan diri kamu.
Personal branding itu seperti bagaimana cara agar orang-orang melihat keunggulan kita. Bisa dianalogikan bahwa diri kita adalah suatu produk. Contoh produk kamera X. Orang-orang tau bahwa produk kamera dengan merk X ini mempunyai keunggulan yang sangat bagus dan berbeda dari merk lain, maka pada akhirnya orang-orang akan banyak yang memilih merk X ini daripada yang lain. Begitu juga dengan diri kita. Bagaimana menggambaran citra diri kita itu lah personal branding.
Personal branding bisa melalui media sosial, blog, web pribadi, hingga perilaku di depan umum. Slogan “Jadilah dirimu sendiri” tidak bisa diterapkan begitu saja dalam personal branding. Sama seperti produk, kamu juga harus menunjukkan citra pribadi yang positif di depan publik. Ini bukan berarti kamu perlu berbohong atau bersandiwara, tapi kamu harus tahu kesan seperti apa yang kamu inginkan dalam pandangan orang.
Apa bedanya personal branding dengan pencitraan?
Personal branding dan pencitraan memang hal yang seru untuk didiskusikan. Keduanya mempunyai banyak kesamaan, tetapi nilai yang diberikan berbeda jauh. Pencitraan bisa berupa kegiatan yang dilakukan untuk membentuk citra seseorang sesuai dengan yang diinginkan orang banyak. Kadang hal ini juga dilakukan untuk menutupi sesuatu hal yang buruk. Biasanya pencitraan hanya berlangsung sesaat karena hanya bertujuan untuk mengubah persepsi orang, tidak kelanjutannya, dan tidak ada follow up-nya.
Berbeda dengan personal branding, walau di awal disebutkan bahwa banyak kesamaan, pembentukan kesan kepada publik tentang diri seseorang yang berfokus ada kemampuan yang dimiliki. Personal branding biasanya dilakukan secara konsisten dengan jangka waktu yang relatif lebih panjang dibandingkan dengan sebuah pencitraan. Jadi membangun personal branding diperlukan usaha serta hasil yang lebih konkret, terencana dengan tujuan akhir yang jelas.
Sumber: Kompas.com dengan sedikit pengubahan.
COMMENTS