"Habis lulus mau ngapain?" Seringkali hal ini menjadi pertanyaan yang sulit dijawab bagi sebagian besar mahasiswa semester akhir, terutama bagi merek
“Habis lulus mau ngapain?”
Seringkali hal ini menjadi pertanyaan yang sulit dijawab bagi sebagian besar mahasiswa semester akhir, terutama bagi mereka yang sedang dalam masa pencarian jati diri. Rupanya kurangnya perencanaan karir ini juga menjadi salah satu penyebab pengangguran di Indonesia. Badan Pusat Statistik pada tahun 2017 menyebutkan bahwa tingkat pengangguran di Indonesia masih cukup tinggi yaitu sekitar tujuh juta orang, bahkan sebanyak enam ratus ribu orang diantaranya adalah pengangguran dengan tingkat pendidikan sarjana.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi proses pemilihan karir, beberapa diantaranya adalah kemampuan baik itu hard skill maupun soft skill, minat kita terhadap suatu hal, nilai-nilai yang kita hidupi, serta kepribadian. Pemahaman terhadap kepribadian kita dapat diketahui lewat orang-orang terdekat kita maupun dengan bantuan ahli seperti psikolog atau konselor. Kepribadian seharusnya menjadi hal yang sangat mendasar dalam pemilihan karir karena mengenali kepribadian dapat membantu kita dalam mengevaluasi peluang yang muncul apakah sesuai dengan keadaan diri kita dan membantu kita dalam “marketing” diri pada saat pencarian kerja. Oleh karena itu, tes kepribadian seringkali digunakan di sekolah-sekolah untuk keperluan penjurusan dan digunakan di perusahaan untuk rekrutmen maupun pemetaan SDM dalam organisasi.
Salah satu tes kepribadian yang paling sering digunakan untuk membantu kita dalam memilih karir adalah MBTI (Myers-Birggs Type Indicator). Tes kepribadian ini merupakan inventori yang terbanyak digunakan di dunia untuk memahami perbedaan kepribadian manusia normal dan telah diterjemahkan ke dalam 30 bahasa di dunia. Dalam pemilihan karir, MBTI ini sangat membantu dalam hal:
- Mengidentifikasi karakteristik diri kita. Dalam masa pencarian kerja tentunya kita harus memahami kelebihan dan kelemahan diri kita supaya kita bisa mengembangkan kelebihan yang kita miliki dan mengatasi kelemahan-kelemahan diri kita. Memahami kelebihan terkuat kita dapat memberi tahu jalur karir yang cocok bagi kita. Contohnya jika kita memiliki kelebihan dalam kerapian, detail, serta menyukai angka dan hitungan kemungkinan akuntan adalah karir yang cocok. Selain itu juga membantu kita dalam “marketing diri kita” saat sesi interview kerja.
- Membantu mempersempit bidang kita. Setelah lulus tentunya kita akan dihadapkan dengan berbagai peluang menarik, memahami tipe kepribadian membantu kita meminimalisir kesalahan dalam mengambil keputusan yang tidak sesuai dengan keadaan diri kita. Pemahaman terhadap tipe kepribadian juga akan memberikan gambaran bidang-bidang tertentu yang sesuai dengan potensi yang kita miliki.
- Mengidentifikasi lingkungan kerja yang cocok bagi kita. Pilihan karir yang sesuai tipe kepribadian kemungkinan akan membuat kita menjadi lebih produktif saat bekerja. Contohnya jika kita seorang yang terbuka, ramah, mudah bergaul, fleksibel, memiliki kemampuan persuasive yang baik, berkarir di bidang pemasaran yang mumungkinkan kita untuk bertemu dengan banyak orang akan menjadi hal yang mudah untuk dilakukan dan kita pun akan menikmatinya.
Memasuki semester baru, Swaragama Training Center akan mengadakan Career Workshop Series yang diperuntukkan untuk mahasiswa maupun fresh graduate. Workshop ini terdiri dari tiga seri yang akan membahas bagaimana cara memilih karir yang sesuai dengan tipe kepribadian, bagaimana membuat perencanaan karir yang efektif, dan tips-tips yang dibutuhkan dalam mencari kerja seperti membuat CV dan mengahadapi interview. Career Workshop ini akan diadakan pada bulan Agustus dengan pembicara para praktisi HR dan Psikolog yang berpengalaman dibidangnya. So, tetap stay tune di IG untuk info lebih lanjut.
COMMENTS