Tipe-Tipe Peserta

Tipe-Tipe Peserta

Berkembangnya jaman membuat sebuah ilusi yang sepertinya kedepan hubungan tatap muka bisa digantikan dengan teknologi. Namun sampai sekarang, teknolog

Berubah atau Punah
5 Hal Teknis yang Harus Diperhatikan untuk Menjadi Penyiar
Speak For Lead

Berkembangnya jaman membuat sebuah ilusi yang sepertinya kedepan hubungan tatap muka bisa digantikan dengan teknologi. Namun sampai sekarang, teknologi paling canggih pun masih belum bisa menggantikan 100% tatap muka langsung.

Salah satu faktor yang menentukan komunikasi bisa berjalan secara efektif adalah tentang kehadiran langsung, dan ketika kita bertemu dengan banyak orang dan menyampaikan pemikiran dan ide kita, kita harus tau dan “kenal” dulu dengan siapa kita akah bertemu. Orang-orang tersebut biasa kita sebut dengan audience atau peserta.

Kadang presentasi kita berantakan bukan karena materi kita, namun karena salah mengidentifikasi audience kita sebelum tampil.

Dulu pernah ada pengalaman ketika diundang salah satu sekolah SMA di Jakarta untuk membawakan materi tentang Kecerdasan Emosi, ternyata salah mengidentifikasi audience, sudah beberapa kali diundang di Sekolah itu dan audience nya selalu siswa-siswa nya, namun kali ini ternyata audiencenya adalah Orang tua Wali Murid! Padahal dari segi pakaian pakai celana jeans, sepatu sneaker, beberapa aksesoris-Slide presentasipun penuh dengan warna warni khas anak muda. Tidak ada konfirmasi sebelum acara baik dari kami maupun dari panitia, sehingga yang terjadi ketika hari H semua langsung dirubah, seperti langsung pinjem sepatu Kulit dari salah satu Guru-lepas semua aksesoris dan juga tidak menayangkan semua slide yang sudah dipersiapkan.

Itu baru jenis audience, nha kali ini mari kita belajar tentang tipe-tipe peserta. Jadi didalam setiap kelas pasti ada jenis-jenis ini, kita sebagai pembicara harus mampu secara cepat melihat audience kita termasuk jenis yang mana.

Ada 3 jenis utama audience kita, yang secara singkat meliputi :

  1. Siswa

    • Tipe pertama ini memiliki ciri-ciri dari awal opening termasuk audience yang memperhatikan, penuh antusias mendengarkan, lalu juga senang dengan catatan.
    • Cara berkomunikasi dengan peserta jenis Siswa ini harus sering-sering memberikan data fakta yang up to date, dan juga berikan catatan-catatan yang banyak dan berbobot. Selain itu jangan banyak berbasa basi dengan tipe ini karena mereka cenderung seneng dengan inti materi. Lalu saat menyampaikan materi jangan gunakan kecepatan tinggi karena mereka akan kesulitan mencatat jika kita terlalu cepat menerangkan.
  2. Pelancong

    • Tipe ini berbeda dari tipe Siswa, tipe Pelancong ini ketika datang ke pelatihan atau kelas akan cenderung berhati riang, karena tujuan dari audience tipe ini adalah senang-senang. Terlihat dari tingkah lakunya yang cenderung “Narsis” atau agak Lebay namun hal tersebut memeriahkan suasana kelas.
    • Dengan tipe ini kita harus juga menunjukan bahwa kelas kita asyik, tidak membosankan, dengan cara sering mengeluarkan joke-joke atau video yang menghibur tapi sesuai dengan konteks materi. Ajak juga untuk beraktifitas didalam kelas, baik saat ice break atau bahkan disela-sela materi.
  3. Narapidana

    • Tipe terahir ini kita harus lebih hati hati, karena mereka datang biasanya karena terpaksa, bisa terpaksa karena disuruh Kampunya atau disuruh Atasannya. Jadi mereka datang secara fisik tapi tidak secara mental emosional. Ciri-cirinya biasanya raut mukanya sudah ditekuk dari awal, gaya duduknya juga tidak bersemangat, dan juga biasanya cenderung pasif ketika dikelas. Bahkan kalau mereka merasa materinya tidak menarik sama sekali, mereka bisa saja menjadi Toxic Audience yang akan mengganggu dan mempengaruhi audience sekitarnya. Namun jika mereka akhirnya tertarik dengan pemaparan kita, mereka akan menjadi follower fanatik kita yang akan membantu kita!
    • Cara menghadapi orang ini yang terlalu lebay, jangan terlalu expresif juga. Tapi lebih ke arah elegan, dan pastikan kasih pujian secara tersirat kepada mereka. Jangan juga kita “Menembak” tipe ini, karena bisa jadi mereka akan tambah memberontak kepada kita sebagai pembicara. Kita juga bisa “mengangkat” mereka, semisal kita ajukan pertanyaan yang simpel (tanpa tembakan), dan kita puji jawabannya, kasih tepuk tangan buat mereka.

So diatas merupakan 3 jenis audience yang kita harus hadapi setiap ada kesempatan ngomong didepan. Setiap tipe ada kelemahan dan juga ada kelebihan, Semakin bervariasi tipe peserta kita, semakin meriah kelas kita.

salam.,

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0
WhatsApp chat