Tips Mengajar Anak Berbicara (Public Speaking)

Tips Mengajar Anak Berbicara (Public Speaking)

Sebagai orang tua kita ingin anak-anak kita tumbuh menjadi pribadi yang baik dan unggul, salah satu tolak ukur melihat anak kita bertumbuh baik adalah

Public Speaking untuk Wawancara Kerja
Public Speaking Training – KMTETI UGM
Kurang PD saat tampil??

Sebagai orang tua kita ingin anak-anak kita tumbuh menjadi pribadi yang baik dan unggul, salah satu tolak ukur melihat anak kita bertumbuh baik adalah dengan melihat cara bersosialisasi dengan teman atau orang lain, dan tentu saja sosialisasi terlihat dari cara berkomunikasi.

Tantangan orang tua saat ini bukan hanya masalah mengajarkan caranya berkomunikasi dengan orang lain, tapi lebih dari itu adalah lingkungan sekitar dan perubahan kemajuan teknologi yang semakin cepat plus tak terbendung. Semua sudah tau, orang tua sekarang harus “bersaing” dengan gadget untuk bisa menarik perhatian anaknya. Apalagi yang dari awal kehidupan Anak sudah dikenalkan dengan piranti piranti hiburan terkini, otomatis tantangan orang tua akan semakin besar.

Bukan berarti kita tidak memperbolehkan anak kita berdekatan dengan piranti tersebut, jujur menurut kami – anak perlu mengenal teknologi teknologi tersebut, tentu dengan porsi yang pas, dan tidak berlebihan. Bayangkan kita tidak memperkenalkan kepada anak kita, dan ketika anak kita bersekolah, mereka akan terkagum-kagum dengan teknologi dan piranti yang teman-temannya gunakan, dan sudah tau apa yang akan terjadi setelahnya dengan anak kita kan. Yes, anak kita bisa jadi terkena Shock Gadget, alias kaget dan justru bisa terjatuh lebih dalam. Atau bisa juga menjadi seorang yang rendah diri karena dia merasa KUDET alias kurang update dibanding teman-temannya. Disaat teman-temannya asyik bermain game di smartphone mereka, anak kita sendirian dipojok ruangan tidak tau caranya.

Ok, so gimana caranya kita memperkenalkan mereka tentang teknik-teknik public speaking sejak dini,

  1. Biarkan mereka bertanya
    • Kalau Anda orang tua yang memiliki anak berumur kurang lebih 4 tahun, tentu Anda tau bahwa diumur-umur tersebut anak kita sedang senang-senangnya bertanya apapun kepada orang tuanya, bahkan pertanyaan yang sama akan dia tanyakan berkali-kali berkali-kali, iya terus terusan sampai kita orang tua bosan sendiri menjawabnya. Kalau anak kita seperti ini, biarkan dia bertanya sebanyak-banyaknya, dan jangan lupa JAWAB pertanyaannya. Ingat, jangan menjawab nya dengan seenaknya, atau bahkan BOHONG karena kita menganggap mereka tidak akan tau. Jawab dengan benar, dan kalau tidak tau, bilang saja tidak tau, toh kita orang tua-dan bukan google yang tau banyak hal. Saat kita tidak tau, minta anak kita bertanya kepada orang lain, misal kepada gurunya, kakeknya, temennya, atau mungkin dengan pramuiaga toko.
  2. Anda juga harus bertanya
    • Namun ada juga anak yang sejak dini tidak aktif bertanya, dan ini bisa jadi karena banyak hal. Tidak akan dibahas disini hal hal yang membuat mereka malas bertanya, namun sebagai orang tua tugas kita adalah juga bertanya kepada mereka, sehingga lama kelamaan mereka tau dan suka dengan bertanya. Kita bisa bertanya lebih dulu tentang sesuatu yang dekat dengan anak kita, misal “Nama bonekanya Siapa? ; Kenapa namanya Budi? ; dari mana si Budi ini? ; Temannya si Budi siapa? ; Nanti Budi bobonya sama siapa? ; Mama nya Budi mana?…dst..” Namun pada saat bertanya, lihat juga mood dari anak kita, kalau moodnya lagi jelek ya jangan ditanya-tanya macem-macem, bukannya dia senang malah dia semakin BT.
  3. Rangsang mereka bertanya
    • Selain kita bertanya kepada anak kita, rangsang mereka juga untuk bertanya dengan cara kita mancing-mancing dengan hal-hal yang baru disekitarnya, semisal kita maen game baru di hp trus kerasin suaranya, nanti dengan sendirinya anak akan datang dan tanya, game apa itu, maennya gimana, dll. Tugas kita menjawab nya dan juga memancing pertanyaan laiinya.
  4. Kondisikan lingkungan bertanya
    • Terakhir, tugas kita juga harus mempersiapkan area untuk anak kita sering mendengar obrolan pertanyaan antar manusia. Baik saat makan bersama dibarengin dengan obrolan, ataupun saat santai jangan biarkan suasana hening, harus diramaikan dengan obrolan. Makanya saat dengan Anak jangan SELALU pengan HP sendiri dan sibuk sendiri, anak akan mencontoh dan tentu akan semakin diam.

So Bunda Kanda sekalian, jangan biarkan masa kecil anak kita hanya habis dalam kesunyian, “serukan” dunianya dengan obrolan dengan pertanyaan dan juga dengan banyak pertemanan.

salam.,

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0
WhatsApp chat